Khalifah di Bumi

Anda dan saya adalah Khalifah. Khalifah Tuhan dimuka Bumi. Kesimpulan ini tersirat dari Ayat al-Quran berikut ini.“ Sesungguhnya Aku Hendak menjadikan Seorang “Khalifah” di muka bumi (QS. Al Baqarah : 30).

Pertanyaannya kemudian adalah, Apakah arti khalifah? Kenapa Khalifah dari Jenis Mahluk bernama manusia bukan dari Jenis Malaikat atau Jin atau Binatang? Siapakah Manusia?Orang-orang berbeda pendapat tentang makna “ khalifah”. Ada yang mengartikan khalifah adalah pemimpin bagi mahluk yang sudah ada di bumi yang suka membuat kerusakan dan saling menumpahkan darah. Dan ada juga yang mengartikan sebagai wakil Tuhan yang berfungsi untuk mengaktualisasikan hukum-hukum dan perintah Allah, karena Adam adalah Rasul Pertama di Muka Bumi. Nabi Muhammad Mengatakan, Adam adalah Nabi dan sekaligus Rasul pertama untuk anak-anaknya.

Drama Penobatan Adam Sebagai Khalifah.

Alkisah, tatkala Allah SWT mengumumkan rencana besarnya untuk mencipta mahluk baru bernama Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi, Malaikat dan jin mahluk “senior” kala itu melakukan protes besar. Dengan keterbatasan mindset nya Malaikat mengukur kualitas manusia dari sisi spritualitas. Ia mengatakan, Wahai Tuhan Akan kah engkau akan menciptakan Manusia yang akan menumpahkan darah dimuka bumi, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau? Ya, sekali lagi malaikat meragukan kapasitas keshalehan manusia kala itu.

Protes yang lebih keras, dikemukakan oleh jin, yang telah mengetahui natur pembuat manusia ternyata salah satunya berasal dari Unsur Tanah, padahal iblis tercipta dari bahan natur Api- bahan yang lebih mulia menurut Perspektif Iblis.

Kisah tentang Penobatan Adam sebagai Khalifah di muka bumi juga terungkap dalam dialog Allah Berikut ini dengan Malaikat:

“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat, “ Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bum i” Mereka berkata, “ Mengapa Engkau hendak menjadikan Khalifah di bumi yaitu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan menyucikan engkau? Tuhan Berfirman, “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” ( QS. Al baqarah. 30 ).

Menurut Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dijelaskan, bahwa mindset Malaikat tentang mahluk ideal adalah seperti sifat fitrah yang dimiliki malaikat bukan sebaliknya mahluk yang berpotensi berbuat kerusakan. Jadi, pertanyaan malaikat menggambarkan adanya kekagetan dengan rencana Allah menciptakan bentuk mahluk baru bernama manusia, bukan sebentuk penolakan atau pengingkaran.

Kemudian Allah menegaskan bahwa karakter Malaikat tidak cocok untuk menjadi Khalifah dan juga tidak mudah untuk mengemban tugas sebagai khalifah. Memang bertasbih adalah sebuah kebajikan, namun kekhalifaan tidak dilandaskan pada hal itu semata.

Sosok Khalifah dimuka bumi membutuhkan sosok karakater pencari pengetahuan dan kadang-kadang juga melakukan kesalahan. Dengan demikian, Adam adalah sosok baru diantara mahluk yang ada saat itu yaitu malaikat yang rajin berstasbih dan binatang yang suka menumpahkan darah serta jin yang pembangkang.

“ Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada ku ( QS Adz Dzariyat: 56 ).

Konflik Jin dan Manusia

Dikisahkan oleh Ahmad Bahjat, Allah mengambil segenggam tanah dari bumi. Tanah tersebut ada yang berwarna putih, hitam, dan mereka ( sesuai dengan jenis warna kulit manusia ). Lalu Allah mencampur tanah itu dengan air sehingga menjadi tanah liat yang lengket dan berbau. Konon pada saat proses penciptaan tersebut, Iblis melewati tanah liat tersebut dan terkejut dengan apa yang terjadi pada tanah liat itu.

Dimana dari tanah liat tersebut Allah membentuk sosok Adam.AS, dengan kekuasaan Nya dan lalu meniupkan ruh kepadanya. Maka bergeraklah jasad Adam dan tumbuhlah kehidupan di dalam tubuhnya. Saat membuka kedua matanya, Adam melihat semua malaikat bersujud kepadanya kecuali Satu mahluk bersama mereka.

Pada saat itu Iblis berdiri bersama malaikat, Tuhan Memerintah keduanya agar bersujud kepada Mahluk baru tersebut bernama Manusia. Iblis dengan etos Spritualitasnya segera take action melakukan sujud karena Taat atas perintah Allah, Sementara Iblis, dengan midset supremasi naturnya dari Api melakukan pembangkangan. Seharusnya ia mematuhi perintah Tuhan untuk bersujud, karena malaikat yang lebih mulia secara naturnya terbuat dari bahan cahaya-lebih mulia dari Jin, saja sudah mematuhi.

Dalam suarat Shad, Allah menceritakan Proses penolakan Iblis itu sebagai berikut:

“ Allah berfirman, Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah kuciptakan dengan kedua tanganku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi? Iblis Berkata, Alu lebih baik daripadanya, karena engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman, Maka keluarlah kamu dari Surga sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukanku tetap atasmu sampai hari pembalasan. Iblis berkata, Ya Tuhanku, beri tanggulah aku sampai hari mereka dibangkitkan”. Allah berfirman, Sesungguhnya kamu termasuk orang –orang yang diberi tangguh sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya ( hari kiamat ). “ iblis menjawab, Demi Kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hambamu yang mukhlish di antara mereka ( QS. Shad 75- 83 ).

Seorang pakar, merujuk ayat ini menyebutkan dalam perjalanan sejarah ada juga manusia yang menerapkan mindset dan etos iblisi dalam melihat keunggulan manusia. Mereka inilah yang menggunakan sisi psisik dan materialisme an sich. Sebagai indikator Keunggulan dan kemuliaan seseorang. Sebaliknya, Ada juga golongan manusia yang menjadikan spritualitas ( mindset Malaikat ) sebagai Preperensi dalam menetapkan kualitas seseorang.

Golongan ini, senantiasa melihat sisi keimanan dan kesholehannya saja sebagai indikator kesuksesan Yang ideal menurut tokoh ini adalah dari multi sisi – selaras dengan kontruksi manusia dan kemanusiaan itu sendiri. Bahkan kekayaan dan kesuksesan seorang manusia hanya akan otentik jika ia mampu memadupadankan berbagai kelebihan yang ada seperti kesalehan, kecerdasan, kekayaan, dan lain-lain.

Kembali kepada kisah diatas.

Mengamati apa yang terjadi disekitarnya saat itu dengan seksama, adam merasakah cinta, takut dan heran sekaligus. Adam sangat cinta kepada Allah yang telah menciptakan nya sebagai khalifah dan memuliakannya dan yang telah memerintahkan malaikat bersujud kepada nya. Sebaliknya ia menjadi dicekam rasa takut atas murka Allah ketika iblis menolak perintahnya dan ia juga heran mengapa iblis sangat membeci dirinya, padahal ia tidak mengenalnya. Yang ia ketahui tentang argument penolakan iblis hanya sebatas bahwa natur penciptaannya dari api lah yang lebih baik dari pada tanah. Dari mana iblis mendapatkan pengetahuan seperti itu? Pikir Adam penuh keheranan. Bukankah Tuhanlah yang menciptakan Tanah dan api, dan tentu saja urusan Tuhan Pula untuk menetapkan dan yang lebih mengetahui mana yang lebih mulia diantara keduanya, pikir adam.

Menurut Bahjat, proses terjadinya dialog terbuka diatas, dimaksudkan untuk memberi pendidikan bagi adam. Bahwa adam telah diberi kebebasan kepada manusia apakah akan meniru etos kerja malaikat yang senantiaa taat kepada Allah atau meniru iblis yang membangkang Nya. Semua tindakan mahluk tersebut tidak akan mengurangi kemuliaan Allah.

Selain pembelajaran atas hak kebebasan tersebut, Adam atau manusia juga diajarkan sebuah ilmu pengetahuan maha penting yaitu bahwa Iblis sebagai simbol kejahatan dan malaikat sebagai simbol kebajikan. Itulah bekal Adam sebagai khalifah dimuka bumi yakni mengetahui segala hal yang dapat merusaknya dan juga memakmurkannya. Dengan demikian, kesuksesan manusia sebagai khalifah dimuka bumi hanya akan terjadi jika manusia mengenal Allah dan ilmu-ilmu dunia.

Adam Menjadi Khalifah Dimuka Bumi & Mengabadinya Drama Pertarungan Kebajikan Versus Kejahatan.

Sukses dengan ceremoni wisuda Adam sebagai Khalifah, lantas kehidupan berlangsung lancar nyaris tanpa konflik. Namun Allah melihat Adam sangat kesepian. Lalu Allah Menciptakan Hawa dari dirinya. Kepada kedua Mahluk baru tersebut Allah sediakan seluruh fasilitas hidupnya di Surga kecuali hanya satu larangan untuk mereka agar tidak memakan buah khuldi.

Iblis mengetahui hal tersebut dan lalu sesuai tabiatnya merayu keduanya agar tergelincir kejalan kesesatan. Singkat cerita, Adam dan hawa memakan buah khuldi tersebut sehingga keduanya terusir dari Surga dan turun kebumi. Adam, menyesal atas perbuatannya yang membuatnya kini berpisah dengan kebahagiaan sejatinya sejak ia diusir dari Surga. Kini ia tinggal di bumi Beliau harus kerja keras menghadapi penderitaan demi penderitaan dan konflik tiada henti. Jika penderitaan usai, maka konflik muncul dan hal itu terjadi silih berganti. Meski demikian Adam sadar, bahwa penyebab semua itu adalah pengaruh Iblis yang terkutuk. Setan itulah yang memprovokasinya dan merayu keduanya hingga mereka terusir dari Surga. Kini ia bertekad tidak akan mau terjebak kelobang yang sama untuk kedua kalinya. Ia pun sadar bahwa tugasnya kini sesuai dengan amanat Allah adalah untuk memakmurkan bumi, sebagai penguasa, itulah yang membuat perasaan Adam sedikit terhibur dan lega.

Di bumi Adam dan Hawa mempunyai keturunan. Setiap kali, Hawa melahirkan anak kembar Siam yaitu lelaki dan perempuan. Setelah anak itu berusia dewasa, lantar Adam menikahkan mereka. Mulai dari Qabil dan Habil hingga beranak pinak dan bumi pun mulai ramai oleh keturuan Adam. Mereka disana mulai membangun peradaban baru khas dunia. Adam diangkat oleh Allah sebagai Rasul dan Nabi bagi keturunannya. Kepada Anak-anaknya, Adam mengisahkan drama hidup yang pernah dialaminya dan lalu berusaha sekeras-kerasnya untuk mengajak keturunannya untuk menyembah Allah, dan menegaskan dengan sejelas-jelasnya bahwa iblis akan berupaya sekeras-kerasnya menyesatkan anak cucu Adam, agar menuruti hawa nafsunya dan membuat kerusakan dimuka bumi serta ingkar kepada Tuhan. Anak-anak Adam patuh dan taat pada nasehat ayahandanya. Hingga suatu ketika, Qabil berhasil berhasil diprovokasi Iblis agar membunuh Habil yang mencintai saudari kembarnya. Iblis, mengatakan agar Qabillah sebagai saudara kembarnya yang paling berhak menikahi saudari kembarnya yang lebih cantik tersebut, ketimbang Habil yang hanya saudara kandung.

Mengetahui adanya konflik terselebung tersebut dengan Bijak nya Adam menengahinya dan menjadikan Allah sebagai hakim tertinggi. Kepada kedua putranya tersebut lantas Adam, meminta keduanya mempersembahkan korban. Maka keduanya menurut untuk mempersembahkan korban tersebut, Namun Allah hanya menerima satu korban dari dua korban yang dipersembahkan yaitu korbannya Habil.

Singkat Cerita, tak terima dengan kekalahannya terebut, dengan pengaruh iblis, Qabil akhirnya membunuh Habil saudaranya tersebut sehingga terjadilah pertumpahan darah pertama dimuka bumi seperti yang diprediksikan oleh Malaikat.

Qabil menyesal atas perbuatannya. Namun sesal kemudian tiada berguna. Tubuh Qabil berguncang-guncang mengiringi tagisnya yang tertumpah. Kemudian dia menggaruk-garukkan kukunya ketanah untuk membuat kuburan bagi saudaranya.

Mengetahui kejadian itu, Adam as Berkata, “ Ini adalah perbuatan setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata ( permusuhannya ) ( QS. Al Qashash; 15 ).

Atas kejadian tersebut, Adam sangat pedih hatinya. Salah satu putra kesayangannya meninggal sedang setan merayakan kemenangan untuk kedua kalinya atas keberhasilannya memperalat Qabil Putra sang Rasul. Inilah konflik Pertama keluarga di Muka Bumi.

Setelah mendoakan putranya Habil yang meninggal, Adam kembali kepada kehidupannya sehari-hari berkerja untuk mendapatkan makanan seraya terus menerus menasehati anak-cucunya agar bertakwa kepada Allah. Hari, demi hari tahun demi tahun berlalu, usia Adam semakin menua dan seiring dengan itu anak cucunya terus berkembang biak dan menyebar disegala penjuru bumi.

Adam segera menemui ajalnya. Anak cucunya mengelilinginya sambil menunggu wasiat terakhirnya.

Adam berbicara panjang lebar agar anak cucunya tahu bahwa ada sebuah perahu yang dapat menyelamatkan manusia, dan ada satu senjata untuk meraih kemenangan. Perahu tersebut adalah petunjuk Allah dan senjata tersebut adalah Kalimat Allah.

Adam juga menenangkan hati anak cucunya yang sedang risau paska sepeninggalannya nanti, dengan mengatakan, bahwa Allah tidak akan meninggalkan manusia sendiri dimuka bumi. Allah akan mengutus Nabi-nabi Nya untuk memberi petunjuk dan menolong mereka. Para Nabi itu berlainan nama, sifat dan mukjizatnya. Namun mereka memiliki misi dan satu visi yaitu berdakwah untuk menyembah kepada Allah Semata.

Inilah wasiat Adam kepada putra-putrinya. Adam telah menunaikan tugas terbaiknya sebagai nabi pertama dan lalu beliau memejamkan kedua matanya untuk beristirahat selamanya karena malaikat telah siaga satu mencabut nyawanya. ***

Tinggalkan komen